Tidak ada kata terlambat untuk belajar mengaji.
Usia berapapun harusnya menjadi sebuah kewajiban untuk mengaji dan mengaji.
Rasulullah SAW bersabda: “Ajarkanlah anak-anakmu 3 perkara: cinta nabimu, cinta
ahlul bait dan membaca Alquran.”(HR. Addaylami).
Dari hadits yang diktip diatas tersebut, kita dapat tarik kesimpulan bahwa belajar mengaji untuk anak
Andai saja gerakan gemar mengaji yang semula hanya setiap malam jumat menjadi setiap maghrib atau bahkan setiap. Owh alangkah indahnya. Gerakan ini punya banyak manfaat. Salah satunya sebagai terobosan memperbaiki akhlak dan membantu generasi muda lebih memahami agamanya.
Lebih jauh, gerakan mengaji dapat membantu upaya membendung hedonisme yang menyusup ke dalam kehidupan umat Islam. "Kami menyasar semua kalangan, orang dewasa juga remaja masjid dan anak-anak," katanya.
Dari hadits yang diktip diatas tersebut, kita dapat tarik kesimpulan bahwa belajar mengaji untuk anak
Andai saja gerakan gemar mengaji yang semula hanya setiap malam jumat menjadi setiap maghrib atau bahkan setiap. Owh alangkah indahnya. Gerakan ini punya banyak manfaat. Salah satunya sebagai terobosan memperbaiki akhlak dan membantu generasi muda lebih memahami agamanya.
Lebih jauh, gerakan mengaji dapat membantu upaya membendung hedonisme yang menyusup ke dalam kehidupan umat Islam. "Kami menyasar semua kalangan, orang dewasa juga remaja masjid dan anak-anak," katanya.
Dalam rangka mensukseskan program Gemar Mengaji
tersebut, orang tua adalah tiang utama yang akan mampu menjalankannya. Selepas
shalat Maghrib, orang tua hendaknya mematikan televisi dan mengajak seluruh
anggota keluarga untuk membaca Alquran. Mematikan televisi saat Maghrib
sangat penting untuk dilakukan. Sebab, televisi begitu marak menyiarkan acara
yang menarik pada saat Maghrib. Hal itu juga yang menyebabkan anak-anak suka
melambat-lambatkan shalat dan malas belajar, apalagi mengaji. Dengan
membiasakan hal tersebut, maka anak-anak akan berada di rumah pada waktu
Maghrib. Sehingga seluruh anggota keluarga bisa berkesempatan untuk shalat
bersama, belajar bersama, makan bersama dan lainnya. Dengan mengaji dan berkumpul
bersama, akan terjadi hubungan yang baik dan pemberian ilmu pengetahuan dan
akhlak dari orangtua kepada anak. Serta akan bisa menghindarkan diri anak-anak
terutama para remaja dari bahaya pergaulan malam. Disamping itu, dengan mengaji
selepas Maghrib, anak-anak akan terisi jiwanya oleh pengetahuan-pengetahuan
yang baik. Ia akan memiliki benteng pertahanan dalam dirinya berupa nilai-nilai
agama yang kiranya sulit ia dapatkan jika waktunya habis untuk menonton
televisi apalagi bermain di warnet.
Namun, dalam hal ini hal terpenting adalah
adanya contoh teladan dari orang tua. Menjadi janggal bila rasanya menyuruh
anak-anak untuk mengaji, bila orang tua sendiri tidak mau melaksanakannya. Oleh
sebab itu, sudah kewajiban orangtua untuk memberikan contoh teladan buat anak
masing–masing, sehingga anak-anak lebih mudah diarahkan membiasakan diri
mengaji selepas Maghrib.
Hal yang penting lainnya adalah memberi
penjelasan kepada anak bahwa amat besar pahala bagi orang yang senantiasa
membaca Alquran, apalagi mau menghafalnya. Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW,
dari abu Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Bacalah olehmu Alquran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat
pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)” (HR. Muslim).
Sebaliknya, jiwa yang tidak ada Alquran di dalamnya, kehidupannya akan bergelimang
kehampaan, tidak merasakan kenyamanan dan selalu dilanda kegersangan.
Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah SAW, dalam haditsnya berikut, “Orang
yang di dalam hatinya tidak terdapat sedikit pun ayat-ayat Alquran, bagaikan
rumah yang rusak dan tidak berpenghuni.” (HR AtTurmudzi).
Jadi, jelaslah kenapa akhlak
anak-anak, terutama para remaja saat ini sudah sampai pada tahap sangat
mengkhawatirkan. Mereka susah diatur dan terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Hal itu disebabkan karena nilai-nilai Alquran telah jauh dari jiwa mereka.
Mereka sangat jarang membaca Alquran, apalagi memahami isinya. Akhirnya, mereka
kehilangan pedoman dalam hidupnya. Hingga berakhlak buruk dan mudah terpengaruh
oleh lingkungan untuk berbuat tidak baik.
Upaya yang dilakukan MAN 2 Sragen
untuk mensosialisasikan, menggerakan dan mewujudkan gerakan gemar mengaji ini
dengan membuat slogan GM3 (Gerakan Madrasah Magrib Mengaji). Untuk mewujudkan
itu setiap pagi hari mulai jam 06.50 WIB semua guru dan karyawan MAN 2 Sragen
diajak tadarus bersama. Kemudian pukul 07.00 WIB semua siswa-siswi dimbing
bapak/ibu guru tadarus bersama. Hal ini dilakukan untuk membiasakan diri untuk
gemar mengaji. Mudah-mudah program ini dengan hidayah dari Allah bisa tetap
ISTIQOMAH, Amin.